PEMKAB OPTIMIS RAIH ADIPURA






Limboto, -* Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo mengadakan rapat evaluasi persiapan penilaian Adipura periode 2017-2018. Sabtu sore (4/11)
Rapat yang berlangsung di aula rumah dinas Bupati Gorontalo ini dipimpin Bupati Gorontalo Prof.Nelson Pomalingo, Sekda Kabupaten Gorontalo Hadija Thayeb,  juga dihadiri Kepala DLH kabupten gorontalo dan beberapa pimpinan skpd Kabupaten gorotntalo.
Mewujudkan lingkungan hidup yang bersih, terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Terlebih dengan adanya agenda tahunan berupa penilaian Adipura. Diharapkan, langkah Pemerintah Kabupaten Gorontalo itu mendapat dukungan berupa partisipasi dari masyarakat.
Dalam Sambutannya, dijelaskan Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo ADIPURA merupakan salah satu program strategis pengelolaan lingkungan perkotaan. Adapun tujuan dari ADIPURA ini adalah meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Gorontalo dalam menciptakan kota yang bersih dan teduh.
Tak hanya itu,  prof. Nelson juga memberi arahan kepada SKPD yang terkait untuk membenahi tata kelola sampah, ruang terbuka hijau, drainase, pemilihan sampah.
“Kita semua harus optimis, ADIPURA bisa diraih Kabupaten Gorontalo”. tegas prof. Nelson
Prof. Nelson juga mengatakan, dengan tumbuhnya kesadaran mengelola lingkungan yang bersih dan sehat juga berdampak pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat Kabupaten Gorontalo.
“Lingkungan yang bersih dan sehat juga akan memperbaiki penilaian Adipura bagi Kabupaten Gorontalo ,” terangnya
Senada dengan itu kepala dinas lingkungan hidup Syaiful Kiraman menyatakan "Rapat ini dalam rangka meningkatkan pemahaman pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesadaran lingkungan,” jelas Syaiful
Dari hasil ekspose, sebanyak tiga titik pantau menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Ketiga titik tersebut dinilai masih lemah dan dibawah dari standar rata-rata.
“Secara perlahan titik pantau yang lemah kami perbaiki. Titik tersebut adalah perkantoran, sungai dan sampah,” terangnya
Untuk perkantoran masih terdapat perkantoran yang tidak menyediakan tempat sampah di kantornya dan tidak adanya penghijauan di lingkungan kantor. Sedangkan untuk sungai tidak adanya penghijauan di bantaran sungai yang berfungsi untuk menahan abrasi. Kemudian untuk sampah, masih terdapat masyarakat meletakan sampah tidak pada tempatnya.
“Untuk menindaklanjuti kelemahan tersebut, kita terus berupaya melibatkan partisipasi masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, dari beberapa titik penilaian, maka yang perlu dipertahankan dan yang lemah perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Tutup Syaiful
(itan Pakaya)



Comments

Popular Posts